Pertemuan kita

Awal pertemuan kita, tak banyak yang kau bicarakan.
Awal pertemuan kita, terpancar jelas dari mata mu rasa ketidaksukaanmu kepadaku.. aku bisa melihat nya dengan jelas.. bahkan sangat jelas. tapi kau masih berusaha mengikuti ku.. sekedar berusaha menjadi teman ku? kenapa? mengapa? karna diriku menyenangkan untuk menjadi teman? humm. yang ku ingat duLu aku hanya mempunyai sebuah rasa ketulusan.. tulus ingin menjadi teman mu.. tulus ingin menjadi sahabatmu..


pertemuan pertama tak banyak yang bisa aku lakukan.. hanya Tersenyum.. :) dan aku tahu, senyumku tak berarti apa-apa kala itu bagi mu..
hanya pertemanan yg tulus yg mgk pada akhir nya mengikat kita berdua. kau ciptakan suasana nyaman, yang ingin slalu aku rasakan bila berada dideketmu.
sekian lama kita tak bertemu.. kemudian pertemuan kedua tercipta, entah darimana asal nya? apakah takdir?
pertemuan kedua, kita mulai bercanda, bermain dan menceritakan hal-hal yang menarik. saat itu, aku merasakan magnet yang aku sendiri tak mau tahu, krna aku takut terlalu berharap. aku hanyalah orang biasa, yang tak punya kelebihan apa pun.. tp entah mengapa kamu menjadi berbeda? hari-hari yang tadi nya kita jalani hitam putih mulai berwarna warni dan sangat menyenangkan. aku takut aku salah mengartikan, dan aku tetap menganggapmu sebagai sahabatku..


Namun, tiba-tiba kau menyatakan perasaanmu.. aku sangat terkejut.. apakah ini lelucon? apakah ini hanya untuk menggodaku? ketegasanmu membuatku takjub.. apakah ini mimpi? aku bahagia, tapi aku juga takut. takut kalau ini hanyalah sebuah mimpi sesaat.. tapi kamu bilang ini lah takdir.. takdir ku adalah dirimu.. dan takdir mu adalah diriku.. 


berjalan nya waktu, kau selalu meyakini ku.. aku menjadi sangat yakin? tau keyakinan ku darimana? keyakinan ku bertambah karena kau sangat mernghormatiku sebagai wanita, wanita yang tak pantas di sentuh sebelum ada ikatan suci. kau sangat menghargai ku, dan slalu menjaga nama baik ku. kini ku percaya, ternyata masih ada yang lebih baik dari kemarin, yaitu menemukanmu.. :)