Langkahku lunglai A, padamu aku mulai belajar bertumpu, memusatkan apa yang ada dihati dg semua tentang kamu, merangkai semua cerita indah, melepas senyum dan menebar bahagia.
"KITA" rangkaian 4huruf yang nyatanya slalu membuatku terpesona, merasa bangga menggabungkan KAMU dan AKU..
"KITA" suatu cita yang jadi fakta, adamu yang slalu merangkai bahagia bersama tapi A, kenapa semuanya bersifat sementara? kamu seketika buatku berjalan terpincang-pincang. menghentikan apa yang sebelumnya aku rencanakan untuk masa depan menjadikan AKU dan KAMU tak lagi KITA.
A, maaf untuk genggaman yang kini kau lerai. untuk sebuah keputusan yang akhirnya kau ambil usai.
yang mungkin semua karnaku juga..
A, maaf untuk sikap kekanakan yang sampai kini belum berubah,
untuk semua tingkah yang membuatmu jera.
A, maaf.. Aku mencintaimu dengan terlalu, sampai aku tak sadar, akupun harus memperbaiki diriku,
Bukan dirimu yang melulu harus memahamiku.
A, maaf :-(
Semesta mengaminkan, ketika Allah mengiyakan. pun pada hubungan kita yang baru saja terbuat.
AKU dan KAMU kini tak lagi menjadi KITA, merajut asa, merangkai masa depan bersama ALLAH. ketika Sang Maha Pencipta tak merestui kita, apalah yang ku bisa, selain mencoba untuk mengikhlaskan semua.
sembilu ini tetap mengenai ulu hati A,
rasa nyeri tetap kurasa, ketika bayangmu hadir menyambangi mimpi.
meski ku bersimpuh, bersujud kepada ilahi Robbi, tapi tetap A, aku masih perlu belajar banyak hal lagi.
untuk merelakanmu yang memilih pergi..
kepada yang Maha Kuasa, aku menitipmu dalam setiap bait-bait doa, pada setiap kata yang slalu ku rapal ketika aku bercerita kepada-Nya.
semoga bersama siapapun engkau pada akhirnya, kau slalu bahagia dan tak akan lupa, aku pun pernah hidup dalam nafasmu juga..
teruntukmu A..
